Tuesday, May 29, 2007

Doaku Terkabul

Kebetulan bisnis yang saya jalankan saat ini menuntut saya untuk mencari partner-partner terbaik. Suatu malam saya berdoa pada Tuhan, “Ya Bapa, tunjukkan padaku, partner bisnis yang tepat, agar bisnisku bisa berkembang dengan cepat”.

Tiba-tiba suatu hari saya ditelpon oleh seorang teman kuliah, namanya Frederich. Sejak lulus kuliah tahun 2001 kami tidak pernah bertemu. Frederich bekerja di Jakarta dan mengajak saya untuk bertemu di Balikpapan. Kebetulan disana juga ada dua orang teman lain, sejurusan dan seangkatan waktu kuliah dulu, Surya dan Alan.

Saya merasa ini mungkin jawaban dari Tuhan atas doa saya. Tapi saya memiliki kendala lain, yaitu saya tidak mempunyai cukup uang untuk berangkat ke Balikpapan. Akhirnya saya bilang ke Frederich, bahwa saya akan memberi kabar dalam beberapa hari.

Beberapa hari setelah itu, saya mendapat kabar dari saudara saya, katanya komisi saya dari hasil menjual rumah sudah keluar. Tiba-tiba saya merasa mungkin ini adalah jawaban dari Tuhan atas masalah saya. Tapi sebelum memutuskan untuk berangkat ke Balikpapan, saya berkonsultasi dengan sponsor saya tentang hal ini. Beliau menyarankan saya untuk menunda rencana saya karena semuanya masih belum pasti, walaupun saya memiliki 3 orang prospek yang siap mendengar presentasi bisnis saya. Akhirnya saya memutuskan untuk menunda keberangkatan saya ke Balikpapan.

Selang kira-kira satu minggu, saya mendapat telpon dari teman saya yang tinggal di Samarinda, Surya. Katanya dalam waktu dekat dia bakal datang ke Surabaya.

Hari petama sampai di Surabaya, Surya menelepon saya dan malamnya nginap di rumah saya. Kesempatan ini tidak saya sia-siakan. Saya langsung menceritakan tentang bisnis yang sedang saya jalankan. Dia tertarik dan langsung memutuskan untuk bergabung. Dia sangat bersemangat sekali menanggapi peluang yang saya tawarkan.

Beberapa hari kemudian Surya mengajak saya ke Jakarta untuk kulakan barang, segala biaya dia yang tanggung. Di Jakarta, kami bertemu dengan Frederich. Saya tidak menyia-nyiakan peluang tersebut, saya sempatkan untuk mempresentasikan bisnis yang sedang kami jalankan.

Sungguh luar biasa Allah kita. Apa yang kita inginkan, asal kita memohon dengan sungguh-sungguh dan dengan tujuan yang jelas, pasti akan dikabulkan.

Bulan Juni 2007, saya akan terbang ke Samarinda untuk mengembangkan jaringan bisnis kami.


Yeah…
Fendi
www.Build -Assets.blogspot.com

Monday, April 16, 2007

The Magic of Give Thanks

Awalnya aku selalu merasa hidupku sangat berat. Aku merasa aku sudah berusaha maksimal tapi belum mendapatkan hasil yang sesuai. Seringkali aku merasa Tuhan tidak mengabulkan doaku. Dan ini membuat aku down.

Suatu hari, saat aku lagi down, aku merenung. Aku membandingkan diriku dengan orang-orang lain yang ada di sekitarku. Ternyata, aku masih jauh lebih beruntung dari banyak orang di sekitarku. Aku mengingat-ingat kembali perjalanan yang telah aku lalui selama ini. Aku memperhatikan, ternyata banyak sekali yang sudah aku dapatkan selama ini. Tuhan telah mengabulkan banyak permohonanku. Sebenarnya, Tuhan telah menuntunku selama ini. Hanya saja, aku yang tidak pernah bersyukur atas apa yang sudah diberikanNya.

Suatu hari aku menerima sms dari seorang teman, isinya benar-benar membuat aku sadar

“Ketika aku berdoa,
Aku minta kekuatan, Tuhan beri aku rintangan tuk buat aku kuat.
Aku minta kebijaksanaan, Tuhan beri aku masalah tuk aku selesaikan
Aku minta karunia, Tuhan beri aku kesempatan

Dari itu semua, aku tidak menerima apa yang aku inginkan.
Tapi sesungguhnya, aku menerima apa yang aku butuhkan”


Saat itu hatiku terketuk, aku sadar bahwa sebenarnya selama ini Tuhan sedang mempersiapkan aku. Semua yang aku alami merupakan sebuah proses. Sebuah proses untuk membuat diriku semakin matang dan dewasa. Setiap masalah dan rintangan yang aku hadapi merupakan cara Tuhan untuk mempersiapkan aku.

Saat itu, aku sadar bahwa aku tidak pernah berterima kasih atas apa yang sudah diberikanNya padaku. Aku membayangkan, seandainya aku memberikan sesuatu kepada orang lain, entah itu barang ataupun bantuan tetapi sedikitpun orang itu tidak ada rasa terima kasih, bahkan mengeluh dan terus mengeluh, tentunya aku akan kecewa. Aku berpikir, mungkin saja Tuhan juga akan merasakan yang sama.

Sejak saat itu, aku mencoba untuk selalu bersyukur. Bersyukur atas keadaanku saat ini, bersyukur atas apa yang telah diberikanNya padaku. Bersyukur atas hal-hal yang kecil sekalipun. Dan aku merasakan ada sesuatu yang berbeda. Dengan bersyukur, aku merasakan bahwa semuanya jadi lebih indah. Segala beban serasa lebih ringan.

Saat bangun pagi, aku membiasakan untuk mengucapkan kata syukur yang sangat sederhana

“Terima kasih Tuhan atas semua yang telah Kau berikan di hari kemarin. Terima kasih karena Engkau masih memberi aku kesempatan untuk berkarya hari ini. Bimbinglah dan tuntulah aku dalam setiap langkahku. Aku percaya, rancanganMu adalah yang terbaik bagiku, Amin”

Dengan ucapan syukur yang sederhana itu, aku merasa hidupku jauh lebih baik. Ini yang aku sebut “The Magic of Give Thanks”


yeah…
Fendi Heri Yanto
Build Assets!!! or work 'til you drop

Tuesday, April 10, 2007

Triduum Masses

I thank God because He provided me time to joint the Triduum Masses. My schedule was fixed just on time without I asked to my manager.

I am not custommed to ask schedule arrangement as a new employee, but I've told God that I really want to be in unity with Him through the eucharist on those holy days.

He loves me and provides me with everything that pleased Him.
I love my master too...

I love Him...
I Love Him...


Monique Like

Monday, April 2, 2007

Jalan di Surga

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat.

Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata, " Ini adalah Seksi Penerimaan. Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima".

Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.

Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua.

Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Disini kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya". Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.

Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yg sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun.

"Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu.
"Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?", tanyaku. "Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. "Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih".

"Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas rahmat Tuhan?", tanyaku.
"Sederhana sekali", jawab Malaikat. "Cukup berkata : Terima kasih, Tuhan. Dan berbuatlah kebajikan bagi sesamamu serta jauhilah kejahatan".

"Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukuri", tanyaku.

Malaikat-ku menjawab,
"Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini.

"Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu,dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia.

Juga.... "Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan ...engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini.

"Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat ....
Maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia"

Saturday, March 24, 2007

Whatever He gives to us is never ever without meaning

When I was in Taiwan, sitting in my room in front of my laptop computer, one time I had a chat with a friend on Yahoo messenger, I asked her, “how old are your parents?” Then she told me how old are her parents. And I suddenly realized that my parents are already reached 60. My father even almost reached 70, he is 67 now, and my mother is 63.

They have been working for more than 35 years but after all these time, they never enjoyed the money they have earned. My father my father has already been to China once, on 1985. But my mother never went abroad.

I have a book that called My Dream Book. And since one of my dream is to take my parents to travel around the world, including to China in October 2007, so then I put that wish in my dream book together with their big-size picture. Come on that way I also pray to God, hope that He may answer my prayer.

I always try to visualize every dream I have on that book, write them clearly, coz I believe that it is can also be considered as a way to help me to fulfill my dream.

And do you know the prestigious miracle that I got?
Today, I really step my feet on the china mainland, and this time my parents are also with me, as well as my aunty.

Even though I still haven't had the chance to use my own money to pay for their trip, but I still thank the Lord for all of His kindness so that I could have passed my precious moments in china with my parents. What The Lord has planned in my life is always been amazing for me.

We visited Hong Kong, Macao, and Beijing. When we visited the Great wall in Beijing, this what I called the second miracle, since everybody said that there wouldn't be anymore snow during march, so I really couldn't believe that we finally had the chance to see, touch, and feel how soft the snow is.

Those happy faces will always attach in my heart and will never been forgotten for the rest of my life. The snow might mean nothing, but the feeling that you've got when you saw your parents' face while they were showing such a very big smile, that is called Lord's blessing. We live in the country that will never given us a chance to see snow, coz there is no snow in Indonesia. But there's nobody can deny His fantastic plan for our lives.

He knows everything, He knows what we need. Even though what He gives sometimes seems to be very far from what do we want, but always try to keep the faith that "Whatever He gives to us is never ever without meaning"

Thanks so much Lord.

Fendi
Aromatherapy Complete Guide

Thursday, March 15, 2007

Thanks GOD

First of all,
I'd like to Thanks LORD for the life YOU have given to me.
Without YOU, I dont know what my life would be.

Thanks LORD for being kind to me,
Thanks LORD for take a good care to me,
always remind me for everything steps i take.
And, Thanks LORD for hearing my prayers.

I always be here for you my LORD, whenever YOU need me,
I always be here, serving YOU, loving YOU.

Erwin Rasubala
erwinrasubala@hotmail.com